Amsterdam van Java itu Berada di Gresik
(Foto : @fajar_raka) |
Amsterdam van Java, yang artinya “Amsterdam dari Jawa” sebutan yang pantas disematkan untuk Bedilan yang merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Menurut sejarah, Bedilan dulunya terkenal dengan kawasan pelabuhan sehingga daerah Bedilan lebih berkembang daripada daerah lainnya.
Bukti peradaban masa lampau tersebut tergambar dari banyaknya situs bangunan kuno khas yang berdiri hingga sekarang. Menariknya, corak bangunan kuno merupakan akulturasi budaya Belanda, Jawa, Arab, dan Tiongkok.
Istilah Bedilan muncul di era kolonial. Pada 1600 Masehi, kawasan
tersebut menjadi pusat kegiatan dagang dan ekonomi Belanda di Jawa Timur.Hal
ini tidak terlepas dari keberadaan Pelabuhan Gresik yang dikenal sebagai
pelabuhan paling ramai di Pulau Jawa. Bahkan, seorang sejarawan Portugis
bernama Tome Pires menyebut pelabuhan Gresik sebagai mutiara Pulau Jawa.
Pada 27 April 1602, Belanda mendirikan kantor dagang pertama di Jawa
Timur. Pendirinya adalah Laksamana Jacob van Heemskerck. Kantor dagang berikutnya
kembali didirikan pada 1608 di bawah kendali Laksamana Wijbrand van Warwijck. Keberadaan
kantor dagang tersebut menjadi indikator Gresik sebagai salah satu kota penting
di Pulau Jawa.
Keberadaan kantor dagang Belanda membuat pasukan kompeni sering berlabuh
di Pelabuhan Gresik. Untuk mempertahankan wilayah tersebut, Belanda pun
mendirikan gudang sekaligus pabrik senjata api yang dalam bahasa Jawa disebut
bedhil. Dari pabrik bedhil itulah, muncul nama Desa Bedilan (sekarang Kelurahan
Bedilan).
(Foto : @estaayu) |
Pabrik bedhil di Bedilan tersebut merupakan yang terbesar di Jawa.
Sementara itu, pabrik mesiu dibangun di Semarang. Tempat produksi senjata api
tersebut dilengkapi barak atau tangsi militer yang dikendalikan Bendala.
Bahkan, banyak pula warga pribumi yang direkrut dan rela mengabdi menjadi
bagian militer kekuasaan Belanda.
Namun jauh sebelum kedatangan Belanda, daerah Bedilan dikenal dengan nama Wunut dikarenakan banyak pohon Wunut tumbuh subur disini. Nama Wunut juga tidak terlepas dari keberadaan Sang Ratu Pandhita Wunut, yakni Sayyid Ali Murtadlo atau dikenal masyarakat sebagai Raden Santri atau Sunan Gisik atau Sunan Gresik atau Sunan Lembayung.
(Foto : @wahyufirsyah) |
Beliau adalah keturunan Rasulullah SAW ke-22 sekaligus kakak kandung
Sunan Ampel serta Kakek Sunan Kudus. Sebelum menjadi Syahbandar Gresik kedua
menggantikan Syaikh Maulana Malik Ibrahim, beliau merupakan pelopor pendakwah
Islam di Bima (Nusa Tenggara Barat) dan Sumenep (Madura) hingga pada akhirnya
kembali ke Gresik atas permintaan Syaikh Maulana Malik Ibrahim.
0 komentar:
Posting Komentar